Sore itu hujan turun sangat deras membasahi seluruh pemakaman. terlihat seorang gadis mungil terduduk lemas tak bertenaga. badannya basah kuyup oleh hujan, pakaiannya kotor oleh cipratan lumpur. namun dia tak menghiraukannya. hanya suara tangis yang kudengar dari mulut kecilnya.
aku melihatnya terpaku disamping kuburan ayahnya. gadis mungil berumur 4 tahunan beramput panjang terurai itu bernama Mikha. Mikha yang hari-harinya tersibukkan oleh tawa bersama ayahnya. semenjak ibunya meninggal setelah melahirkannya, Mikha menghabiskan masa-masa indahnya bersama pak Beni, sesosok ayah yang sangat menyayangi Mikha. hidup dalam himpitan ekonomi yang semakin menyiksa, dan makan dari hasil curian ayahnya. pak Beni dulunya adalah pedagang kaki lima di wilayah kota. ia menjadi pencuri setelah gerobaknya di grebek Satpol PP tiga tahun yang lalu. tapi setidaknya, hubungan ayah dan anak itu penuh cinta layaknya di surga.tertawa setiap hari, sampai membuat iri hubungan Qais dan Laila.
"Manusia Bangsaaaatt, apakah anak seorang pencuri tidak berhak untuk sekedar tertawa ?" teriak Mikha diiringi tangisannya yang semakin keras seketika memecah lamunanku tentangnya.
Ayah Mikha tewas dihakimi warga setelah tertangkap basah mencuri boneka dari toko mainan milik Haji Sobri, tetangganya. memang, sudah tiga hari Mikha terlihat murung ketika melihat teman sebayanya bermain dengan boneka cantik dan indah. bukan boneka dari sabut kelapa karya tangan ayahnya yang ia beri nama Manda. perasaan iri dan kepengin sangat jelas terpahat di wajah Mikha. mungkin itulah yang membuat pak Beni merasa iba. putri satu-satunya yang sangat ia sayangi tak boleh bersedih. begitulah pak Beni.
kini, Mikha tak memiliki apa-apa selain Manda, satu-satunya saksi bisu yang merekam kebahagiaan antara ia dan ayahnya. kebahagiaan yang mungkin tak akan pernah ia rasakan lagi kecuali di surga bersama ayahnya. hari ini adalah hari terakhir Mikha merekam wajah ayahnya.
dunia memang kejam. tak ada tempat untuk seorang pencuri kecil seperti pak Beni. kini, siapa yang bertanggungjawab menjamin kebahagiaan Mikha ?. seorang pencuri yang sangat tulus mencintainya telah dibunuh. adakah seorang pemuka agama yang berhati tulus seperti pencuri mainan itu ?.
...................
nampak disudut makam seorang pemuda berperawakan gagah melamun menatap Mikha. seolah ada serdadu yang menangkapnya dia membisu sejuta bahasa. aku paham betul apa yang dipikirkannya. karena dia adalah Shyra, putra seorang pemuka agama yang bertanggungjawab atas pembantaian ayah Mikha. seketika lamunannya pecah saat suara tangis Mikha berubah menjadi tawa.
"
aku melihatnya terpaku disamping kuburan ayahnya. gadis mungil berumur 4 tahunan beramput panjang terurai itu bernama Mikha. Mikha yang hari-harinya tersibukkan oleh tawa bersama ayahnya. semenjak ibunya meninggal setelah melahirkannya, Mikha menghabiskan masa-masa indahnya bersama pak Beni, sesosok ayah yang sangat menyayangi Mikha. hidup dalam himpitan ekonomi yang semakin menyiksa, dan makan dari hasil curian ayahnya. pak Beni dulunya adalah pedagang kaki lima di wilayah kota. ia menjadi pencuri setelah gerobaknya di grebek Satpol PP tiga tahun yang lalu. tapi setidaknya, hubungan ayah dan anak itu penuh cinta layaknya di surga.tertawa setiap hari, sampai membuat iri hubungan Qais dan Laila.
"Manusia Bangsaaaatt, apakah anak seorang pencuri tidak berhak untuk sekedar tertawa ?" teriak Mikha diiringi tangisannya yang semakin keras seketika memecah lamunanku tentangnya.
Ayah Mikha tewas dihakimi warga setelah tertangkap basah mencuri boneka dari toko mainan milik Haji Sobri, tetangganya. memang, sudah tiga hari Mikha terlihat murung ketika melihat teman sebayanya bermain dengan boneka cantik dan indah. bukan boneka dari sabut kelapa karya tangan ayahnya yang ia beri nama Manda. perasaan iri dan kepengin sangat jelas terpahat di wajah Mikha. mungkin itulah yang membuat pak Beni merasa iba. putri satu-satunya yang sangat ia sayangi tak boleh bersedih. begitulah pak Beni.
kini, Mikha tak memiliki apa-apa selain Manda, satu-satunya saksi bisu yang merekam kebahagiaan antara ia dan ayahnya. kebahagiaan yang mungkin tak akan pernah ia rasakan lagi kecuali di surga bersama ayahnya. hari ini adalah hari terakhir Mikha merekam wajah ayahnya.
dunia memang kejam. tak ada tempat untuk seorang pencuri kecil seperti pak Beni. kini, siapa yang bertanggungjawab menjamin kebahagiaan Mikha ?. seorang pencuri yang sangat tulus mencintainya telah dibunuh. adakah seorang pemuka agama yang berhati tulus seperti pencuri mainan itu ?.
...................
nampak disudut makam seorang pemuda berperawakan gagah melamun menatap Mikha. seolah ada serdadu yang menangkapnya dia membisu sejuta bahasa. aku paham betul apa yang dipikirkannya. karena dia adalah Shyra, putra seorang pemuka agama yang bertanggungjawab atas pembantaian ayah Mikha. seketika lamunannya pecah saat suara tangis Mikha berubah menjadi tawa.
"